Selasa, 18 Februari 2020

Image from Investor Daily


Saya yakin kalian bisa mengenal saya secara singkat dengan membaca profil saya. Saya tidak akan menjelaskan siapa saya karena disini tujuan saya bukan untuk dikenal secara personal. Ini tulisan pertama saya, saya yakin pasti banyak kesalahan didalamnya, kolom komentar disediakan untuk kita saling membagikan pengalaman atau untuk kalian mengkritik dan memberi saran (BAHASA SOPAN).




PULANG KETEMPAT MU BERASAL


Image by : IDN TIMES https://images.app.goo.gl/PKePwirXdNwkRSxQ7

Setidaknya sekali saja. Izinkan aku masuk dan menetap, merintih dan menjerit. Izinkan aku kembali menjadi manusia yang bisa hancur kapan saja. Di dalam dekapan hangat hati mu, didalam perhatian yang kau lontarkan. Izinkan aku untuk rapuh disudut terdalam itu.

Uluran tangan berdarahmu, senyum penenang mu, genggaman meyakinkanmu. Saat pertama kali aku merasakannya aku sudah memberikan semua lemah ku padamu. Menjadi diri yang memang aku. Kembali menjadi pribadi yang ku asingkan demi terlihat baik-baik saja.

Ingatkah. Malam itu ketika langit sedang marah-marah, ketika suhu sedang membenci manusia, kamu datang. Dengan sejuta bulu domba yang membuahkan kenyamanan. Aku meringkuk sambil tersenyum berkata bahwa “Aku baik-baik saja.” Namun kamu tetap masuk semakin dalam. Ketempat terpojok bawah jembatan kala itu. Pengap dan dingin, juga nyamuk-nyamuk yang langsung meminum darahmu sama sekali tidak kau hiraukan. Bersamaan dengan jaket yang kau pakaikan padaku bersamaan dengan itu pun aku tau jika kamu adalah setetes malaikat yang jatuh bersamaan dengan hujan.

Kita menghabiskan waktu semalaman bersama, kamu tidak risih dengan bau tidak enak yang menjadi pengharum ruangan tanpa sekat. Katamu bersama ku disini dan berbagi cerita sudah cukup menggantikan perapian dan selimut tebal diistanamu. Maka malam itu aku memberimu kenangan terbaik.

Esoknya aku tau semangat baru hadir, ketika wujudmu kutemukan dalam sunyi embun pagi, mencoba memancing didanau keruh tempat ditempat kita menghabiskan malam. Hanya berdua dan saling bercerita lalu tertidur.

Ketika genggaman mu membawaku menyusuri kota, memberikan seberkas harapan bahwa aku pasti akan bisa bahagia juga. Ketika senyum mu menemani setiap langkah kita, membuat aku yakin jika bahagia hanya dicapai jika ada kamu bersama ku. Aku bahagia saat itu.

Namun ingatkah kamu, ketika seorang putri raja lewat didepan kita senja itu. Menebarkan pesona yang makhluk hidup manapun tidak sudi menolak, atau mungkin tidak mau. Aku merekatkan genggaman pada tanganmu yang mulai mengendur. Berusaha memberi tau kamu jika aku ada. Berusa meyakinkan kamu jika kita lebih baik dari putri raja itu.

Satu hal yang aku sadari. Ketika genggaman tanganmu ditanganku terlepas, ketika langkahmu meninggalkan aku sendiri, ketika sorot memuja kau berikan padanya, ketika kosong dan hampa kembali menemaniku dihari-hari tak berarti.

Aku lupa sebelum kamu tenggelam bersama ku dibawah lumpur, sebelum masuk semakin jauh kedalam gelap dan dingin. Kamupun juga seorang bangsawan, titik dari jutaan sorot lampu, objek dari miliaran tatapan mengagumi. Aku lupa hal penting itu. Yang mana, kapanpun kamu bisa kembali keistana mewah mu.

ADA YANG MENETES NAMUN BUKAN HUJAN


https://www.eyeem.com/blog/image-collection-mirrors

Ribuan harap, jutaan ingin, miliaran mimpi, triliunan angan. Kutiupkan seiring jatuhnya tetesan-tetesan kecil kemewahan Tuhan sore ini. ketika suhu membuat kaca dikamarku berembun. Ketika selimut sederhana dengan corak bintang-bintang diatas kasur menarik atensi.

Seiring dengan jutaan hujan yang turun menyambangi bumi sore ini. disisi yang lain hujan yang berbeda pun menetes. Ketika sosokmu dengan kurang ajarnya masuk kedalam sisi ternyaman ingatan ku. Mengolok-olok ku tentang betapa aku sangat memujamu dulu, sebelum kamu hancurkan aku sampai tak bersisa. Sebelum iris mataku kau lukai dengan tindakan keji mu.

Tetesan itu semakin banyak. Mengalir seiring dengan lagu yang kuputar kencang-kencang. Bukan lagu sedih yang mengiris hati, namun lagu yang membangkitkan semangat, namun tetap saja, tetesan ini tidak perduli, tugasnya hanya turun ketika sosokmu terbayang dibalik embun.

“Aku mencintaimu.”

Satu kalimat yang akhirnya menguap. Bahwa mencintai terlalu berlebih akan memberikan luka yang terlampau perih. Bahwa mengagumi yang terlalu berserakan akan membuahkan sakit yang tak bisa dilupakan. Seberapa bodoh aku untuk terus bisa mencintai sosok yang justri mengkhianatiku begitu saja.

Karena pada akhirnya aku terluka oleh cinta yang ku ukir terlalu tajam. Mari akhiri drama –Aku Yang Tersakiti- ini. kamu sudah bahagia dengan wanita yang kini akhirnya kau dapatkan setelah bersusah payah sembunyi dibelakangku. Langkahku terseok mematikan radia didekat tv, menyalakan penghangat ruangan lalu pergi melalui pintu hitam miliku.

Kini, bersamaan dengan hujan yang berhenti, bersamaan dengan tetes liquid bening dari mata beriris hitam gelapku. Senyumku terukir, sadar bahwa hidupku tidak berhenti dikamu. Walau beberapa kali hatiku terasa dicubit, dicambuk atau mungkin dimutilasi lalu ditaburi air lemon. Aku akan tetap tersenyum, berusaha sebaik mungkin menyambut hari baru, dunia baru, dan orang baru. Orang yang akan menetap bahkan setelah mengetahui kekuranganku. Bukan mencari orang baru untuk memenuhi ekspektasimu. Ketika langkahku berada diluar kamar, senyum orang tua ku menyambutku dengan hangat, setelah lelah bergelung dibalik luka yang kau sematkan selama berhari-hari, setelah menghabiskan kesakitan yang kau berikan diperpisahan kita. Senyum mereka memberiku kebahagiaan mewah.

Tetesan liquid bening itu akan kembali hadir, aku yakin itu. Namun nanti air mata itu akan mengalir untuk sebuah kebahagiaan. Bahwa aku pantas mendapatkan sesuatu yang harus aku syukuri dikehidupan nanti.

Terimakasih untuk lukanya.

==============

Sekian contoh tulisan yang akan selalu saya muat diblog ini. Temanya bisa apa aja, tergantung sama apa yang hinggap diotak minim saya. Jika ada yang punya ide tema bisa langsung komen. Jangan lupa buat membagikan tulisan saya ke teman-teman kalian. Pasti banyak salah penulisan kan? Maka KRITIK dan SARAN tolong diberikan dengan kata-kata yang SOPAN.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar